About Me

My photo
Hanya seorang keturunan Aceh sejati yang ingin belajar dan mengumpulkan sejarah tentang negerinya agar tidak musnah ditelan zaman.

Peta Aceh

Peta Aceh

TRAGEDI BERDARAH ACEH

Mesjid Baiturrahman

Mesjid Baiturrahman

Rencong Aceh

Rencong Aceh

Museum Tsunami Aceh

Museum tsunami Aceh

Museum Tsunami Aceh

Ranup Sigapu

Ranup Sigapu

Rumoh Aceh

Makanan Aceh

Makanan Aceh

DAFTAR ISI

ACEH ...DULU SEBUAH NEGERI JAYA DAN MEGAH YANG PERNAH MENJADI SALAH SATU KERAJAAN BESAR DI ASIA TENGGARA SELAMA 407 ( 1496 - 1903 )TAHUN DENGAN MENYANDANG NAMA " KERAJAAN ACEH DARUSSALAM " ...ACEH...SEBUAH NEGERI TANPA SULTAN SELAMA 42 TAHUN ( 1903 - 1945 ) NEGERI YANG TAK PERNAH BERHENTI BERPERANG HINGGA DALAM SATU KISAH KONON RAKYATNYA DARI 10 JUTA TERSISA 3 JUTA JIWA...ACEH...KINI HANYA SEBUAH DAERAH YANG TELAH BERNAUNG SELAMA 66 TAHUN ( 1945 - 2011 ) DALAM NEGARA REPUBLIK INDONESIA SEBAGAI SALAH SATU PROPINSI...
“ ..... Bahwa tidak ada bangsa yang lebih pemberani perang serta fanatik, dibandingkan dengan bangsa Aceh; dan kaum wanita Aceh, melebihi kaum wanita bangsa-bangsa lainnya, dalam keberanian dan tidak gentar mati. Bahkan merekapun melampaui kaum lelaki Aceh yang sudah dikenal bukanlah lelaki lemah, dalam mempertahankan cita-cita bangsa dan agama mereka” (H.C. Zentgraaff, 1982/1983: 95)
JIKA ACEH PERNAH BESAR/JAYA, MANA BUKTI - BUKTI KEBESARAN PERADABAN ACEH PADA MASA LALU?

Beginilah jadinya sebuah bangsa karena generasi terdahulu lebih baik daripada generasi sekarang? Kegemilangan dan kejayaan masa lalu akan penuh sanjung puji dan keadaan masa kini yang dijalani akan penuh kegeraman paling baik, atau caci maki bagi kekesalan yang melebihi batas ( BANGSA ACEH )....Namun generasi yang paling buruk nasibnya adalah sebuah generasi yang tidak memiliki sosok yang diteladani

Bendera Kerajaan Aceh Darussalam - Alam Peudeung

Posted by Sang Penunggu Istana Daruddunia On 19:00

Di Aceh na alam peudeung,
Cap sikureung bak jaroe raja,
Phon di Aceh troh u Pahang,
Tan soe teuntang Iskandar Muda,
Bangsa Portugis angkatan meugah,
Laju geupinah di Aceh raya
U Melaka keudeh di piyoh,
Keunan pih troh geupicrok teuma.



SAMPAI hari ini, nadham Aceh di atas, masih dinyanyikan masyarakat Aceh, untuk mengambarkan betapa sulitnya penjajah menduduki tanah rencong ini. Namun, awal dari kalimat di atas adalah simbol pemersatu rakyat Aceh yaitu “alam peudeung” yang dimaknai sebagai Bendera Aceh. Sejauh pengetahuan saya, hampir seluruh kerajaan di Indonesia memiliki bandera kebesaran mereka.

Tidak terkecuali bandera Kerajaan Mataram yang sampai hari ini masih dikibarkan di Yogyakarta dan sering dijadikan sebagai simbol kerajaan saat kirab para pembesar kerajaan tersebut. Perihal bandera dalam sejarah Nusantara memang tidak pernah dipermasalahkan, kecuali simbol-simbol tersebut berupaya menghalangi jatidiri bangsa Indonesia yaitu simbol komunis.

Alasan utama saya menampilkan nadham di atas berikut dengan tafsir mengenai bandera di Nusantara karena adanya opini M Nur Juli, di Serambi Indonesia (18/04/2011) dan berita di harian ini pada 17 April 2011, bendera GAM Dikibarkan di Persawahan Pulo Pisang, sehingga ini sedikit menyentil suasana damai yang telah dibangun selama 5 tahun terakhir. Namun, dalam dataran akademik, persoalan bendera Aceh bukanlah hal yang baru. Artikel singkat ini berupaya untuk menelaah lebih lanjut tentang bendera Aceh ini yang dalam sejarah lebih dikenal dengan “alam Aceh.”

M Nur Juli menyebutkan, yang menimbulkan masalah sekarang tampaknya adalah anggapan bahwa bendera bergaris merah, hitam dan putih dihiasi bulan bintang itu sebagai “Bendera GAM”. Ini anggapan keliru. GAM tidak punya bendera sendiri; yang digunakan GAM di masa konflik adalah bendera Aceh, yang telah wujud ratusan tahun.

Bendera itu hampir sama dengan bendera Turki. Dalam hal ini, salah satu kajian yang paling komprehensif adalah karya Anthony Reid (2005) mengenai pengaruh Turki Utsmani, termasuk penggunaan bandera mereka di bumi Serambi Mekkah. GAM lahir pada tanggal 4 Desember 1976, sedangkan sejarah penggunaan bandera tersebut telah dimulai ratusan tahun yang lalu. Dengan kata lain, bandera Aceh adalah warisan sejarah dan identitas wangsa Aceh, serta tidak ada kait mengait dengan GAM.

Marsden pernah mengatakan dalam “The History of Sumatra”, bahwa Aceh adalah satu satunya kerajaan Islam di Nusantara yang pernah meraih kemajuan politik dalam pandangan orang barat. Karena berbagai “transaksi yang ia lakukan telah menjadi pembahasan sejarah. Dengan kekuatan ini, Portugis tidak mampu menancapkan kaki di Aceh dan para sultannya menerima banyak tamu dari pengusasa Eropa” (Amirul Hadi: 2010). Caroline Finkel dalam bukunya “The Story of the Ottoman Empire 1300-1923” mengatakan, “Muslim sultanate of Aceh, when threatened by Portuguese expansionism, sought Ottoman assistance. The Ottoman troops were sent to aid the sultan against the Portuguese in 1537, 1547, 1566 Aceh formally requested the protection of the Ottomans. The Ottomans fleet set out from Suez to aid Aceh, and the Ottomans flag used by the sultanate of Aceh.” (Caroline Finkel: 2005). Inilah hubungan persaudaraan antara Turki dan Aceh yang sampai hari ini masih diinginkan berlanjut, khususnya dalam hubungan pendidikan dan kebudayaan.

Maka tidak heran, bendera resmi kerajaan Aceh adalah dasar merah dengan bulan bintang di tengah sebagai simbol Islam sama seperti Turki dan ini juga menunjukkan bahwa kerajaan Aceh berlandaskan Alquran dan Alhadist. Sedangkan pedang merupakan lambang kedaulatan Aceh dan juga menunjukkan sifat orang Aceh yang tegas dan ditakuti oleh lawan-lawannya. Ada istilah di Aceh hudep saree matee shahid, salah narit peudeung peuteupat, salah seunambat teupeuroe dumna. Penambahan pedang ini sebagai sifat orang Aceh diletakkan di bawah bintang bulan. Jadi kesamaan bendera Turki dengan “alam peudeung” Aceh diakibatkan hubungan Aceh dan Turki begitu harmonis tempo dulu. Hasan Tiro, mengambil bendera ini sebagai bendera Aceh Merdeka dan menambahkan dua garis hitam di tepinya untuk melambangkan para syuhada. Para syuhada ini adalah yang korban dalam peperangan kemerdekaan Aceh melawan Belanda dan Jepang.

Adapun mengenai penggunaan bandera Aceh, Ahtisari sendiri dalam buku “Ahtisari and Aceh” (Katri Merikallio: 2006) mengakui Aceh punya hak untuk menggunakan bendera simbol dan himne sendiri. Dan ini telah dituangkan dalam MoU Helsinki pada tanggal 15 Agustus 2005.

Dalam Undang Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) No 11 tahun 2006 mengenai bendera dinyatakan di dalam pasal 246; (1) Bendera Merah Putih adalah bendera nasional dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (2) Selain Bendera Merah Putih sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Aceh dapat menentukan dan menetapkan bendera daerah Aceh sebagai lambang yang mencerminkan keistimewaan dan kekhususan. (3) Bendera daerah Aceh sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bukan merupakan simbol kedaulatan dan tidak diberlakukan sebagai bendera kedaulatan di Aceh. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk bendera sebagai lambang sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Qanun Aceh yang berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

Ketentuan ini merupakan salah satu bentuk kompromi antara pemerintah Indonesia dan GAM yang melihat pentingnya pengaturan simbol dan identitas baik bagi RI maupun bagi Aceh. Bendera Aceh akan menegaskan identitas kekhususan Aceh yang memang sepatutnya diarahkan menjadi gerakan nasionalisme kultural yang damai dan demokratis dalam rangka pencarian sebuah dukungan menjadi a nation without state. Dengan kibaran dua bendera di Aceh, diharapkan ke depan konflik bendera tidak akan muncul lagi di negeri yang pernah menjadi pengemban amanah daulah islamiayah di Asia tenggara ini bersama Turki Usmani di Eropa dan Asia Tengah, bani fathimiyah di Afrika Utara, Isfahan di Timur Tengah dan Moghul di Asia Selatan.

Pemerintah Aceh dan DPRA perlu segera mengeluarkan aturan tentang simbol dan bendera Aceh sekaligus tentang protokoler pengibarannya sebagaimanhttp://www.blogger.com/img/blank.gifa amanat MoU Helsinki dan pasal 246 ayat 2 Undang-Undang Pemerintahan Aceh No 11 tahun 2006. Hal ini akan memberi dua dampak terhadap hubungan Aceh dengan Indonesia. Pertama, Aceh menghormati simbol Indonesia di Aceh yang direpresentasikan oleh bendera merah putih dan hanya akan menggunakan bendera tersebut sesuai dengan ketentuan hukum RI yang mengaturnya. Kedua, Aceh memiliki kewenangan untuk mengibarkan bendera sendiri sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Aceh. Karena salah satu faktor yang mendasari konflik bendera ini adalah aspek hukum, otoritas, dan etika.

Terakhir, saya mengajak agar semua elemen di Aceh bisa menghormati simbol-simbol ke-Aceh-an dan ke-Indonesia-an. Karena dengan saling menghormati, maka situasi damai bisa dipertahankan.

Penulis : M Adli Abdullah-Dosen Fakultas Hukum Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Sumber : http://adliabdullah.com

Comments
27 Comments

27 Response to "Bendera Kerajaan Aceh Darussalam - Alam Peudeung"

  1. KONTOL Said,

    BILANG APA KAU ADLI KONTOL... MAU KUCULIK ANAK KAU??? KU TEMBAK KAU YA!

     

  2. Anonymous Said,

    ketauan siapa yang gak snang..
    "kontol pengkhianat"

     

  3. AKANG BUMER Said,

    INSYAALLAH.. LAM THON NYO BENDERA ACEH SIGRA BEKIBAR.. AMIN... MERDEKA ACEH SUMATRA..
    LON TUAN BUDI MERDU,, UREUENG SAJAN TGK ISMUHADI CS DI LP,CIPINANG...

     

  4. Anonymous Said,

    KONTOL... nyan kontol, asee pungo yang ka jikap le bui.
    AKANG.. amiiinnn

     

  5. kata-kata kontol injentik dengan perkataan yahudi nasrani,yang tidak mau menerima sejarah,dan kekalahan.yang benar pasti menang,yang membawa fitnah pasti hancur.

     

  6. Gilland Said,

    maju Aceh ! Ayo Berjaya!

     

  7. kaway XVI Said,

    hidup aceh

     

  8. Unknown Said,

    ALLAHU AKBAR, TAMEULAKEI NIBAK PO TEUH ALLAH ACEH MEUMEUWO MARWAH LAGEE JAMEUN ISKANDAR MUDA, UREUNG2 YG HANA SEUNANG KEUBANGSA GEUTANYOE NYAN ADALAH BIEK HANA MEUNE SANE,KOEN URUSAN AWKNYAN, GEUTANYOE BANGSA ACEH KOEN BANGSA PENJAJAH DAN GOHLOM PERNAH DIJAJAH LE BANGSA LAEN LAM DONYA,, NUSANTARA KAPERNAH DIJAJAH 350 THOEN HANA TERMASUK ACEH KEUNAN... ALLAH HUAKBAR ACEH BEU MARDEKA.

     

  9. Anonymous Said,

    ACEH MULIA MAJU JAYA.HIDUP ACEH

     

  10. aneuk nanggro Said,

    KONTOL ITU BAHASA MONYET.KAU PEGI TENGOK DALAM CELANA BAPAK KAU.KAU GAK TAU BUDI BAHASA .ACEH TANAH INDATU KAMI.BEREMBUS KAMU DARI TANAH ACEH.BINATANG KAMU.HIDUP ACEH..HIDUP ACEH..MERDEKA

     

  11. buraq ngoen singa Said,

    semoga aceh meuwo mulia lagee yoeh dilee.AMIN ya ALLAH.hidup ACEH,hidup BANSA LOEN.

     

  12. meubut aju tengku apa, pu hana sikula sang nyong.....pat tacok merdeka. bak pucok treng lumiek nyouh............eh malam

     

  13. eek jipeulangue le awak gam cantoi, bouh ci neukalon awak gam kon perseuh ase pungoo hana aturan, kiban meunyou tanyo merdeka payah ta meulho sabe keudro-dro teuh beune tupue.....neupakek akai , bek meuron-ron ho nyang ramee......

     

  14. Anonymous Said,

    Bendera GAM dan Keradjaan aceh sama tapi beda....
    sejarah mencatat bahwa Bendera Alam Peudeung Mirah berkibar pada saat Aceh dalam keadaan Perang, Sedangkan Bendera Alam Peudeung Ijo berkibar saat aceh sedang damai. Saran saya, Mirah tersebut yang jadi permasalahan Pemerintah Indonesia, karena situasi sedang damai, alangkah bagusnya, bendera yang sedang dicanangkan (RAQAN) diganti dengan warna Hijau saja mengingat aceh sedang dalam DAMAI.

    Masalah wali Nanggroe, saya berpendapat bahwa setau saya masih ada yang namanya keturunan raja aceh terakhir yaitu Tuanku Ibrahim dan keturunannya sampai saat ini masih ada...... bagaimana kalau sistem pemerintahan kita rancang seperti Monarki yaitu Yang Dipertuan Agung (Keturunan Raja Aceh Terakhir) sebagai sebagai Kepala Nanggroe (Kepala Negara)dan Wali Nanggroe Sebagai Kepala Pemerintahan (yang menjabat gubernur) tapi bukan gubernur. karena sejarah mencatat bahwa diberi kuasa kepada wali nanggroe untuk menjalankan roda pemerintahan oleh Raja Aceh. Terima Kasih semoga saran ini bisa bermanfaat, kalaupun tidak janganlah di ambil hati, karena semua ini bertujuan untuk Aceh ke depan yang lebih bermartabat di Mata Internasional. Sedangkang Lambang Aceh, mohon disesuaikan dengan Lambang dari Kerjaaan Aceh terdahulu dan stempel pemerintahan menggunakan cap sikureueng untuk provinsi dan kab/kota

     

  15. Anonymous Said,

    komentar dengan kata ancaman,culik,tembak,identik dengan kata2 serdadu di wktu konflik,apalagi ada kata" kau" pasti dia bukan orang atjeh,banyak orang2 iri dengan atjeh,karena atjeh memang unik,saya bangga menjadi orang aceh,kalo saya ke luar negeri,lebih bangga mengatakan" saya dari atjeh" bukan indon,palak kau...

     

  16. Atjeh njew bak sa'at njew.Lage ibarat BOM beh,,,Apa bila BOM njew hana soe kontrol lee,,,langsong meledak....SEBAB,,?GOLOM pernah mereumpok dalam sejarah atjeh njan dilee,,,Ureng atjeh geme dame dengan musoh...jadi atjeh manteng dalam penjajahan belanda lumboe 2 ..toeh tema belanda lumboe 2.JAWA.,,,,,,,,,MAKA JIEH,BEDEOH TAMAT PEDEONG KELANYIE HAI TGK,,,

     

  17. Jhoni Said,

    Tipu daya dan muslihat itu bukanlah ciri seorang muslim yang hatinya bersih dan dituntun ridho Allah SWT... bendera Atjeh dan bendera GAM jelas sangat beda, bahkan orang yang nyaris buta dan rabun mata seumur hidup pun tahu apa bedanya.. tapi kelian yang dianugerahi mata yang terang benderang, ternyata lebih suka menggunakan dusta, muslihat dan tipu-daya untuk menutupi upaya khianat dan nafsu hina kalian... sifat khianat sudah ditunjukkan, sekarang tinggal menutupi jejak dusta pertama dengan dusta-dusta lain yang lebih menguatkan tipudaya dan khianat kelian.. Ingat, khianat adalah ujung mata tajam tombak kemunafikanmu.. Tuhan akan menghukum kelian lebih keras.. BANGSA MANUSIA MUNGKIN BISA KAU TIPU.. TAPI AZAB DAN SIKSA TUHAN TAKLAH MAMPU KAU TIPU.. Seharusnya LAUT YANG IA TINGGIKAN DAN MENENGGELAMKANMU DAPAT KAU JADIKAN PELAJARAN YANG SEMPURNA UNTUK MENGHILANGKAN SIFAT MUNAFIKMU..." AUDZUBILLAHIMINDZALIK.. YA ALLAH HAPUSKANLAH KEKEJAMAN MUNAFIK DARI JIWA BANGSA ACEH.. AMIN

     

  18. RMP Said,

    Salamolekom

    Culik nyo culik jeh.. sang sang droe kabeh hayue.. sama2 pajoh bu pih.. meunyo memang ceubueh kajok alamat bah kujak keunan.. kapakat ngon2 beu lo beh.. bek na gob bagi pengetahuan keu ureung ka jak kheun brang gapue.. meunyo han ek ka baca, ka iem mantong inan.

    Ulon tuan ureung bangai sikula hana lambong, jak beut pih cuma sampe matan takreb, hana meuphom seujarah ngon politik.. bendera brang gapue juet asai sesuai ngon islam..yg peunteng bek sampe gamba bak ija mirah mantong bintang buleun.. tapi ureung duek bak singgasana gadoh jipiep darah rakyat dan ureung gasien. Kasep menderita ka tanyo bandum akibat konflik dan tsunami bek sampoe gara2 ija sion ta meurho darah sesama ummat nabi.

    Rahmat

     

  19. ANTIMUNAFIK Said,

    MUNAFIK....DIBERI AZAB PERTAMA OLEH ALLAH, MASIH BELUM INSAF JUGA. JANGAN MENGATASNAMAKAN AGAMA UNTUK MENCAPAI AMBISI-AMBISI POLITIK! TUNGGULAH AZAB BERIKUTNYA YANG INSYA ALLAH JAUH LEBIH DAHSYAT DARIPADA SEBELUMNYA. SEPERTI UMAT NABI LUTH LAYAKNYA. JANGAN MERASA PALING ISTIMEWA DIBANDING PROPINSI LAIN. KITA INI SATU. MULAI DARI BENDERA DAN PASPORT KALIAN BERULAH YA....KENAPA TIDAK BERTERUS TERANG SAJA INGIN LEPAS DARI NKRI? BIAR KAMI HANCURKAN SEKALIAN!!!!!!

     

  20. Anonymous Said,

    kenapa orang aceh selalu menyalahkan jawa..??? padahal tidak semua yang duduk di pemerintahan adalah etnis jawa. Banyak etnis lain yang saat ini menduduki kursi pemerintahan. Hal ini menunjukan sempitnya pola fikir sebagian orang aceh. Kalau memng orang aceh pemberani kenapa yang di bunuh cuma buruh (orang jawa) yang mencari makan dengan mengorek galian kabel telkom, kuli bangunan dan orang2 jawa yang tdk tau masalah apa2 yg dari nenek2nya lahir dan besar di aceh.. Padahal orang2 yg di bunuh itu adalah mereka2 yg sedang bekerja untuk membangun prov aceh agar menjadi lebih baik kedepannya. Dan dari segi ketaqwaan belum tentu si pelaku lebih taat daripada mereka yg di bunuh.. Aceh identik dengan islam.. Tapi dengan kejadian yang begini menunjukkan sifat yang berlawanan dengan islam..Jika marah dengan pemerintah, hantam pemerintah.. jangan korbankan makhluk Allah swt yang tidak tau apa2.. itu baru namanya gentelment..!!

     

  21. Boy Said,

    Setuju bro... kalau memang harus terjadi perang maka terjadilah, tapi harus tuntas jangan setengah2 alias ragu, contoh pemerintah Srilangka saat menumpang macan tamil..., amerika & eropa koar2 HAM, mereka cuek saja dan sekarang sukses,,,. GAM itu tidak ada apa2nya dibandingkan macan tamil baik dari militansi personil dan persenjataan bisa dihancurkan. Kuncinya SERIUS BERANI DAN TDK NEGOSIASI...HANCURKAN

     

  22. Anonymous Said,

    Kalian hanya membuang-buang waktu dan energi,,, salling menghina sesama muslim????? apakah pantas ????? sedangkan kita semua punya kurang dan lebih.... harusnya saling memaklumi!!!!!!!!!!!! ingat,,, Dunia sementara,,, Akhirat selama-lamanya...... Kematian pasti datang,,,, jangan sampai kita mati dalam keadaan di murkai Allah, lantaran dosa dan maksiat yang bergelimang. Persiapkan bekal untuk menuju kampung halaman,,,, di negri AKHIRAT. Fastabiqul Khairat....

     

  23. HermanNatawa Said,

    Aceh yang sedang kita bangun saat ini adalah Aceh untuk masa depan, karena masa lalu adalah sejarah, sejarah untuk di kenang, bukan untuk dinikmati, dan yang akan kita nikmati adalah masa depan. jangan pikirkan yang telah tiada, karna semua mustahil kembali, pikirkanlah masa depan untuk anak2 cucu kita, agar mereka hidup bahagia, dan do'a mereka selalu mengiringi kita saat kita telah tiada. Namun tetap, untuk membangun masa depan kita tidak boleh melupakan sejarah, karena mengendarai mobil tanpa spion kiri kanan akan berakibat fatal. Paham kan maksud saya?.

    Nyan keuh mantoeng nyang na loen jeut sampaikan, jeut neu cok, neu cok, hanjeut neu cok, neu jok pulang. Tetapi menolak rezeki tidak di anjurkan oleh Nabi. :)

    #hudepAceh

     

  24. Anonymous Said,

    Wahai orang2 aceh, kalian harusnya introspeksi diri, atas izin siapa tsunami itu datang? apa maksud tuhan mendatangkan tsunami? lihatlah perilaku kalian? jauh lebih buruk dibanding perilaku suku suku lain di Indonesia, bahkan semua etnis di dunia! sombong, munafik, malas, tukang tipu, bisanya menyalahkan orang lain dan sifat2 jelek lainnya. Semua suku di Indonesia yang pernah berurusan dengan kalian tahu itu!! dan suara mereka sama! lantas kalian mau memprovokasi suku lain agar membenci suku jawa? hahahaha... gobloook. orang non aceh pasti tau perilaku orang aceh itu gimana, orang jawa itu gimana.... provokasi untuk membenci jawa GAGAL TOTAL, karena ke tololanmu sendiri.

    jika kalian tidak berubah juga, dijamin azab yang lebih besar dari tsunami akan datang. PASTI!

    saya lebih senang kalian berpisah dari NKRI, suku aneh, gak bisa menghargai budaya lain, maunya dihargai, dipuji puji, itu bukan karakter bangsa Indonesia, tak pantas kalian berada dalam naungan NKRI.

    Bagi orang aceh yang punya nasionalisme silahkan stay di NKRI, bagi yang munafik, mendua, pulangkan ke aceh. bangunlah negeri kalian sendiri, dijamin BERKELAHI SENIDIRI!

    itulah budaya kalian, karakter kalian

    PERBAIKI!

    sadarlah....

     

  25. Anonymous Said,

    alah hai biek lahe diyub tutue.kamo bgsa aceh na marwah..kon lahe diyub tutue

     

  26. Lantang juga suara anda...emang anda siapa...sudah berbuat sejauh mana buat suku anda...dan begitu gamblang menjassfikasi suku orang lain...fikirkan diri sendiri dulu....jangan anggap anda orang bijak.....baca sejarah dulu....bagaimana bangsa aceh bisa membantu persiapan kemerdekaan indonesia....Aceh gak akan kiamat kalau di luar NKRI...tapi NKRI akan ke cabik2 bila Aceh menjadi tetangga....soal snami....fikiran kerdil anda blm bisa menafsirkan....selaku muslim berfikir hanya hikmah nya....anda tidak bisa mengatur Allah...terimakasi. ...semoga anda dapat pencerahan...

     

  27. berita aceh Said,

    saleum meturi rakan beh

     

Post a Comment

MEREKA YANG TIDAK MENGHARGAI MASA LALU, JUGA TIDAK BERHARGA UNTUK MASA DEPAN( Kata penulis serial Old Shatterhan )

Translate This Blog

Translate this page from Indonesian to the following language!

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Widget by ateonsoft.com

Visitor 130 Nations

free counters

Popular Posts

Followers

Blog Archive

Recent Posts

Recent Comments