Warga Kabupaten Pidie digegerkan dengan merebaknya isu lima pria misterius yang mencari mangsa wanita muda, sebagai syarat untuk menganut ilmu hitam.
Berdasarkan cerita sejumlah warganya, kejadian berawal ketika warga gampong Dayah Seumideun dikejutkan dengan kedatangan lima pria yang masuk kamar Zaitun, warga setempat, lewat jendela.
Zaitun kemudian menjerit minta tolong. Warga yang mendengarnya mendekati rumah korban dan mengejar pelaku. Tapi tak berasil menangkapnya. Sementara Zaitun keserupan dan sempat mencakar perut dan paha dirinya.
Seperti dilansir oleh Aceh Info yang ditulis oleh Inilah.com“Pagi harinya kami menemukan satu unit sepeda motor jenis Supra dan pakaian pria serta dua pasang sandal di depan kilang padi di gampong ini (Seumideuen-red),” kata Keuchik Dayah Seumiduen Ilyas kepada Harian Aceh di kediamannya, Jumat (12/8/2011).
Ilyas mengatakan berdasarkan keterangan lima pria mesterius itu beraksi dengan hanya menggunakan celana dalam. Mereka mengincar gadis-gadis untuk pensyaratan anut ilmu hitam.
“Saat Zaitun kemasukan, dia menyebut dirinya Muhammad dari Bireuen. Ia meminta dikembalikan baju dan sepeda motornya yang diambil warga. Zaitun sempat mencakar tubuhnya sendiri dibagian perut dan paha,” ucapnya.
Akibat kejadian itu, sejumlah gadis tak lagi berani tidur sendirian, karena takut datangnya ‘jin kolor’.
”Saya belum tahu apa maksud mereka ini, tapi sepertinya mereka ingin mencuri, terbukti kotak amal masjid saja dibawa lari,” kata Ilyas.
Kapolres Pidie AKBP Dumadi SStMK melalui Kapolsek Peukan Baro Ipda Samsul Bahri kemarin menjelaskan, kejadian itu murni pencurian. Namun pihaknya belum berhasil mengidentifikasi pelaku.
"Kami sudah mengamankan Barang Bukti (BB) honda Supra X BK 2491 FB dan sudah diserahkan ke Polres Pidie," katanya.
Kapolsek meminta seluruh warga agar tak mudah percaya dengan isu yang tak jelas. “Kami sangat berharap masyarakat dapat tenang, apalagi dalam bulan puasa seperti ini. Bayangkan saja gara-gara itu, masjid sempat kosong tidak ada jamaah terawih,” katanya.[bay]
0 Comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)