Kontras: Pernyataan Irwandi Sekedar Kepentingan Politik
Petinggi Partai Aceh menyesalkan pernyataan Irwandi Yusuf yang lepas kontrol. Pernyataan menyudutkan elite GAM dinilai sebagai bentuk propaganda murahan yang sedang dimainkan Gubernur Aceh itu.
“Pernyataan-pernyataan Irwandi itu sudah di luar kendalinya. Irwandi sudah ditunggangi nafsu akan kekuasaan,” kata Muzakkir Abdul Hamid, petinggi Partai Aceh yang dikenal dekat dengan almarhum Teungku Hasan Muhammad Di Tiro.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyatakan dirinya hanya mengakui Tengku Hasan Muhammad Di Tiro sebagai satu-satunya pemimpin GAM. Selebihnya, menurut Irwandi, hanya pimpinan yang kerjanya tidur-tiduran di luar negeri.
Saat berbicara dalam Raker Partai Rakyat Aceh (PRA) di Hotel Hermes Palace, Kamis (30/6), Irwandi juga menuding pimpinan GAM luar negeri terlibat penghilangan nyawa para tokoh Aceh.
“Pernyataan tersebut jelas hanya propaganda busuk, politik kampungan dengan menggunakan cara-cara murahan. Rakyat Aceh tak membutuhkan cara-cara seperti ini,” kata Muzakkir.
Seharusnya, kata Muzakkir, Irwandi bersyukur karena GAM dia bisa jadi gubernur sekarang. “Pernyataannya yang tak menganggap pimpinan selain Teungku Hasan Tiro, jelas menunjukkan kapasitas seorang Irwandi sebenarnya. Dia tak lain adalah kacang yang lupa kulit,” katanya.
Menurut dia, Irwandi bisa menjadi besar seperti saat ini justru karena dukungan Mentro Malik Mahmud. “Mentro juga yang meng-SK-kan Irwandi sehingga dia bisa duduk sebagai perwakilan GAM di AMM 2005-2006 lalu,” katanya.
Karena GAM juga, lanjut Muzakkir, saat ini Irwandi sudah memiliki banyak harta kekayaan. Sedangkan Malik Mahmud dan Zaini Abdullah, masih tinggal di rumah sewa. “Semestinya dia juga bercermin, bahwa dunia internasional mengakui Malik Mahmud adalah pimpinan GAM. Dia juga tentu masih ingat siapa yang menandatangani perjanjian damai antara GAM dan RI. Bila Meuntro (Malik Mahmud) tak diakui sebagai pemimpin GAM, tentu bukan dia yang ditunjuk untuk menandatangani MoU,” kata Muzakkir.
Terkait Tapol-Napol yang masih mendekam dalam tahanan, menurut Muzzakir, pimpinan GAM jelas menganggap mereka adalah orang GAM, bukan teroris seperti yang dituding Irwandi. Selain terus berupaya mencari cara untuk membebaskan, para pimpinan juga kerap mengunjungi mereka di LP Cipinang. Pertemuan demi pertemuan sudah dijalankan dengan jajaran Menkopolkam.
“Jadi, apa yang dibeberkan Irwandi itu jelas omong kosong. Justru dia yang harus dipertanyakan. Sudah dari 2007 dia berkuasa, tapi mengapa baru sekarang dia bersuara tentang Tapol-Napol, bukankah ini aneh,” katanya.
Soal tudingan bahwa pimpinan GAM yang memerintahkan sejumlah tokoh untuk dihilangkan, Muzakkir menolak berkomentar. “Saya tidak mengomentari hal itu, karena merupakan ranah hukum. Biar hukum yang berbicara,” katanya.
Kepentingan Politik
Sementara itu, Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid yang dimintai tanggapannya, Sabtu (2/7), mengatakan pernyataan Irwandi Yusuf khususnya soal penghilangan terhadap sejumlah tokoh Aceh pada massa konflik dulu, dianggap lebih kental nuansa politiknya dibanding niat Irwandi menegakkan keadilan dengan mengungkap aktor dibalik kasus pelanggaran HAM di Aceh.
“Irwandi membeberkan informasi bukan pada tempatnya. Karena dinyatakan secara politik, maka nilainya menjadi politik,” kata Usman.
Menurut Usman, bila Irwandi memang memiliki niat untuk menegakkan keadilan, semestinya sejak jadi Gubernur Aceh dia memperjuangkan pembentukan peradilan HAM di Aceh, karena ini memang kewajiban Pemerintahan Aceh. “Atau bahkan, jika memang mengetahui ada fakta-fakta pelanggaran HAM, Irwandi mestinya dapat melaporkannya ke Komnas HAM,” katanya.
“Jadi bukan mengeluarkan statemen dalam forum-forum politik, karena jelas diinterpretasikan sebagai bentuk melemahkan GAM. Kontras bukan berprasangka pada Irwandi Yusuf. Tapi selama ini agenda-agenda penegakan HAM di masa lalu nyaris hilang begitu saja. Lalu tiba-tiba muncul dalam momentum politik, jelas menjadi pertanyaan,” katanya.
Bagi Kontras, kata Usman, pernyataan Irwandi itu pasti mengandung kebenaran. Tapi, jangan hanya menjadi fakta yang diketahui oleh Irwandi seorang. “Fakta itu mesti diuji di muka publik dengan dituangkan dalam proses hukum yang benar. Jika disampaikan dalam pidato semata, ini sama sekali tak membawa manfaat bagi keluarga korban,” katanya.
Hal senada juga disampaikan Ketua Kontras Aceh Hendra Fadli. Menurut Hendra, Gubernur Aceh jangan hanya sekedar mengeksploitasi kasus HAM hanya untuk kepentingan politik semata. “Ini akan sangat melukai perasaan keluarga korban,” kata Hendra.
Hendra menjelaskan, esensi dari penyelesaian kasus HAM adalah untuk memberikan rasa keadilan bagi korban dan jaminan tak terulang. “Anehnya, Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Irwandi Yusuf tak memiliki kemauan yang kuat untuk membentuk peradilan HAM dan KKR di Aceh,” katanya. “Jika memang Irwandi pro penegakan HAM, lebih tepat dia mendorong pembentukan dua mekanisme tersebut atau melaporkan fakta-fakta yang diketahuinya ke Komnas HAM,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Irwandi Yusuf yang juga Gubernur Aceh memberikan pernyataan mengejutkan saat berbicara dalam Rapat Kerja Partai Rakyat Aceh (PRA) di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Kamis (30/6). Irwandi mengatakan dirinya hanya mengakui Hasan Tiro sebagai pemimpin GAM, selebihnya hanya orang yang mengaku pimpinan tapi kerjanya tidur-tidur di luar negeri.
Irwandi juga membeberkan sederet catatan ‘hitam’ GAM, seperti tindakan penghilangan tokoh-tokoh Aceh secara paksa yang menurutnya dilakukan berdasarkan perintah pimpinan. Dia mencontohkan, Muhammad Jafar Sidiq adalah korban yang dihilangkan secara sia-sia. Kemudian, Teungku Muhammad Nazrudin Daud, Ismail Saputra. “Ini pun dilenyapkan,” katanya. Lalu ada nama Profesor Safwan Idris, Profesor Dayan Dawood, Teuku Johan (mantan Pangdam). “Ini juga dikorbankan karena perintah pimpinan,” kata Irwandi.(dad)
Sumber : Harian Aceh
"Pemilukada tidak sah karena tidak ada qanun yang mengatur, untuk itu kami dari PA tidak akan mendaftarkan diri karena kami pengawal Mou" sekarang pue????? menuntut utk menaftarkan diri.... alah hai,, ludah dibuang ditelan lagi.
IRWANDI BUKAN GAM... WAJAR DIA LIEH PUNGGONG JAWA..
TERTANDA.. BUDI PUTRA MERDU...
HANA SENANG JAK TA MEUREUMPEK BAH KU PEU JELAS FAKTA MANDUM DR PERKATAAN LON..